Peunajoh timphan piasan Rapai
Nanggroe Aceh Darussalam yang dulunya dikenal dengan Daerah Istimewa Aceh dan Sekarang nama daerah yang letak di ujung pulau sumatera ini kembali berubah dengan sebutan Provinsi Aceh. Kini daerah yang dulunya di landa konflik berkepanjangan ini sedang mencoba untuk berkembang dan maju di semua sektor demi kesejahteraan dalam perdamaian yang telah di capai lewat perundingan MoU Helsinki, Finlandia.
Pada 26 Desember 2004 Daerah ini di landa Tsunami, musibah ini menjadi pukulan yang sangat besar untuk rakyat Aceh dikarnakan pada saat itu masih bersamaan dengan kondisi daerah yang tak kunjung kondusif. Kehancuran besar besaran terjadi di wilayah pesisir pantai selat malaka dan di penghujung sumatra yang di sebabkan ombak besar dan beracun menghantam wilayah ini, kesedihan dan dukacita yang mendalam tertanam pada setiap benak sanubari, hati yang gelisah pasrah tak berdaya, walaupun pada akhirnya, musibah besar dengan pengorbanan besar ini memberi hikmah yang sangat besar pada masi ini untuk semua rakyat Aceh tercinta ini.
Setelah Tsunami dan MoU Helsinki Finlandia Aceh menjalani suasana kondusif dalam mengembangkan sektor politik, ekonomi dan Budaya,dengan sangat pesat. Walaupun lebih dari 30 tahun masyarakat Aceh umumnya tidak pernah mendapatkan pendidikan yang layak, namun dalam waktu yang lumanyan singkat ini aceh berasil menciptakan bibit bibit unggul baru dari semua sektor untuk mendongkrak kemajuan.
Sektor politik, ekonomi dan budaya aceh kini mulai mendunia untuk bersaing, promosi demi kemajuan daerah mulia ini, begitu banyak instansi, organisasi, dan laman laman jejaring yang yang begitu berkembang dalam mempromosikan untuk kesempatan berkembang lebih jauh.
Beberapa seni tradisional aceh yang kini mulai diminati tingkat eropa yaitu Tarian ranup lampuan , tari likok pulo (saman Aceh) dan lain sebagainya, banyak pentas seni luarnegri yang mengisi selingan acara mereka dengan tarian tarian dari aceh.
next time.... :)
Pada 26 Desember 2004 Daerah ini di landa Tsunami, musibah ini menjadi pukulan yang sangat besar untuk rakyat Aceh dikarnakan pada saat itu masih bersamaan dengan kondisi daerah yang tak kunjung kondusif. Kehancuran besar besaran terjadi di wilayah pesisir pantai selat malaka dan di penghujung sumatra yang di sebabkan ombak besar dan beracun menghantam wilayah ini, kesedihan dan dukacita yang mendalam tertanam pada setiap benak sanubari, hati yang gelisah pasrah tak berdaya, walaupun pada akhirnya, musibah besar dengan pengorbanan besar ini memberi hikmah yang sangat besar pada masi ini untuk semua rakyat Aceh tercinta ini.
Setelah Tsunami dan MoU Helsinki Finlandia Aceh menjalani suasana kondusif dalam mengembangkan sektor politik, ekonomi dan Budaya,dengan sangat pesat. Walaupun lebih dari 30 tahun masyarakat Aceh umumnya tidak pernah mendapatkan pendidikan yang layak, namun dalam waktu yang lumanyan singkat ini aceh berasil menciptakan bibit bibit unggul baru dari semua sektor untuk mendongkrak kemajuan.
Sektor politik, ekonomi dan budaya aceh kini mulai mendunia untuk bersaing, promosi demi kemajuan daerah mulia ini, begitu banyak instansi, organisasi, dan laman laman jejaring yang yang begitu berkembang dalam mempromosikan untuk kesempatan berkembang lebih jauh.
Beberapa seni tradisional aceh yang kini mulai diminati tingkat eropa yaitu Tarian ranup lampuan , tari likok pulo (saman Aceh) dan lain sebagainya, banyak pentas seni luarnegri yang mengisi selingan acara mereka dengan tarian tarian dari aceh.
next time.... :)
Posting Komentar